Translate

Setelah sebulan penuh kita mengajarkan segala hal tentang puasa kepada anak, kini tibalah kita mengenalkan kepada meraka apa sesungguhnya lebaran itu,
 
Kebanyakan anak anak mengenal istilah Lebaran atau Hari Raya adalah dengan acara kumpul kumpul keluarga, makan makan, banyak kue lebaran, dapat angpao dari saudara saudara dan segala hal yang menyenangkan lainnya, namun tidak ada salahnya jika kita memperkenalkan makna lebaran kepada anak anak kita agar mereka mengerti bahwa lebaran bukan hanya Baju baru, Kue lebaran dan lain lainnya itu, tapi mengerti bahwa lebaran mempunyai makna penting yang lainnya.
Makna Lebaran bagi sebagian besar anak-anak ini kalau tidak diluruskan sejak kecil, bisa-bisa hingga dewasa pemahaman mereka salah. Lebaran ya baju baru, lebaran ya dapat angpao, dan sebagainya. Nah, saat Lebaran nanti, menjadi momen yang tepat untuk memberikan pemahaman kepada anak mengenai makna Lebaran. Orangtua bisa menjelaskan makna Lebaran tersebut dengan contoh-contoh sederhana yang dapat mereka lihat dan alami sendiri saat Lebaran. Diharapkan anak bisa memahami makna Lebaran semenjak dini, sehingga tidak lagi mengharuskan orangtuanya untuk membelikan baju baru saat Lebaran, atau tak sabar mendapat banyak uang pemberian saudara. Jelaskan padanya bahwa Lebaran tak selalu harus menggunakan baju baru dan apa-apa serba baru. Jika anak sudah memahaminya, tidak menutup kemungkinan ia lebih memilih menabung maupun membeli buku-buku sekolah ketimbang baju barunya.
Berikut ini beberapa makna yang bisa kita tanamkan kepada anak anak kita tentang Lebaran yang sesungguhnya.

1. Menjalin Tali Silaturrahmi
Di Indonesia,  silaturrahmi di saat hari raya sudah menjadi tradisi yang sangat melekat, bahkan keluarga yang jauh pun mengunjungi keluarganya, kita bisa mengajak anak kita untuk mengunjungi tetangga, Teman, Kerabat, seraya mengatakan ''Kalau lebaran itu kita bisa saling berkunjung ke rumah teman teman kita sayaang, ke rumah guru, paman, bibi, dan teman teman sekolah kamu'' dengan begitu anak akan berfikir bahwa dengan saling mengunjungi akan menjadikan lebaran adalah hal yang sangat indah dan menyenangkan.

2. Saling memaafkan
 Lebaran adalah momen yang tepat untuk saling meminta dan memberi maaf, kita bisa mengajarkan kepada anak untuk meminta maaf kepada teman sepermainannya, atau kita bisa juga mencontohkan saat kita sungkem kepada orang tua kita, lalu jelaskan bahwa maaf maafan itu penting agar kita dimaafkan dari kesalahan yang sengaja maupun tidak sengaja, 

3. Menghormati Orang Tua
Tradisi kita orang Indonesia adalah yang muda meminta maaf kepada yang tua, kita bisa mengajak anak kita setiap kita bersilaturrahmi kepada orang tua kita, atau kepada tetangga kita yang lebih tua, dan biarkan mereka memperhatikan kita saat melakukan sungkeman, pancing anak anak kita agar bertanya, dengan membahas apa yang baru saja kita lakukan, dan jelaskan kepada mereka bahwa kita harus menghormati orang yang lebih tua.

4. Kebersamaan keluarga
dengan berkumpulnya keluarga, anak anak tentu akan merasa sangat bahagia bercengkrama dengan saudara saudaranya, mempunyai banyak teman, berkumpul keluarga besar, nah di saat itu kita bisa mengatakan kepada mereka bahwa kebahagiaan lebaran itu bukan karna Baju yang baru atau sebagainya, tapi kebersamaan keluarga yang sangat menyenangkan ini.

5. Indahnya Berbagi
kita bisa mengajarkan kepada anak saat kita membayarkan zakat fitrah sebelum hari lebaran. kita ajak anak kita untuk memberikan zakatnya kepada orang yang tidak mampu, biarkan anak yang memberikan langsung kepada orang tersebut, dan setelah itu kita bisa menjelaskan kepada anak apa makna zakat fitrah yang telah anak kita berikan tadi.
 
itulah beberapa makna yang dapat kita tanamkan kepada anak kita tentang lebaran, semoga anak anak kita akan memahami makna lebaran ini dengan sebenar benarnya sehingga anak kita mampu mengerti hingga dewasa nanti. tentu kita juga bisa menanamkan beberapa hal lain yang berhubungan dengan lebaran dengan cara kita sendiri, 
dan akhirnya kita berharap semoga Lebaran kita bersama anak akan menjadi lebih bahagia dengan makna lebaran yang penuh keindahan ini, aamiin
Baca >>
mendidik-anak-di-bulan-ramadhan
Ramadan adalah bulan penuh berkah, waktu yang sangat tepat untuk mendidik anak, karna dalam satu bulan ini, waktu kita untuk fokus dalam melaksanakan ibadah. serta mengenalkan ibadah kepada buah hati kita tersayang.
Harapannya setelah sebulan menjalankan pendidikan dan latihan menahan hawa nafsu, latihan itu akan terus berbekas di bulan-bulan berikutnya. namun bukan berarti selain Ramadan tidak tepat.


Kita bisa mulai memperkenalkan anak yang masih belia untuk latihan berpuasa. Karna puasa adalah ibadah yang tak ringan, sehingga sejak dini anak harus mulai dikenalkan.
Untuk anak-anak yang masih berusia tujuh tahunan, mereka tak harus menjalankan puasa sampai magrib, karena masih belum wajib bagi mereka. Kita bisa membuat jadwal berpuasa dengan waktu yang lebih singkat. dan disa'at puasa ini kita pun bisa mengajarkan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan agar puasa dapat pahala, 
 mendidik-anak-di-bulan-ramadhan
Pada bulan Ramadhan ini kita pun harus memperkenalkan beberapa amalan sunah kepada anak, seperti menjalankan salat tarawaih, bertadarus al-Quran, beriktikaf di masjid dan lain-lain. Kita hendaknya memperkenalkan ibadah ibadah tersebut dengan cara memberi contoh langsung, seperti mengajak anak tadarus Al Qur'an bersama,
Manakala orang tua bisa memberi contoh, anak akan mengikuti apa yang dicontohkan orang tuanya. Sebaliknya jika orang tua hanya bisa menyuruh tanpa mempraktikkanya, maka anak pun akan membangkang.

Di Bulan ini pula waktu yang tepat untuk melatih anak berempati dan memiliki jiwa kedermawanan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara mengajak anak mengunjungi kerabat atau tetangga dekat yang masih kekurangan dengan memberikan sesuatu, misalnya membawa makanan untuk berbuka puasa.
Selain itu, kita juga bisa mengajak anak untuk berkunjung ke panti asuhan sambil memberikan pemahaman betapa beruntungnya anak-anak yang masih memiliki orang tua, karena masih banyak anak-anak lain yang hidup tanpa bersanding dengan orang tua kandungnya. 
 mendidik-anak-di-bulan-ramadhan
Dengan begitu pendidikan akan bermakna dan meresap di dalam memori anak, dan semoga bisa menjadi karakter yang akan terus mereka terapkan dalam kehidupan di masa yang kan datang.
Baca >>
''Pa, Puasa itu makan bareng bareng yaa''
itu yang di ucapkan Alifach anak saya waktu puasa tahun lalu, karna setiap berbuka dan sahur, kami sekeluarga membiasakan melakukannya bersama sama, dan anak ku saat itu berumur 3 tahun, selalu saya ajak untuk mengikuti setiap kegiatan yang saya lakukan di bulan ramadhan,

Lucu pikir saya, dari kata kata anak saya itulah timbul keinginan untuk mengajak anak saya itu berpuasa. menurut saya sih agar nanti jika pada waktunya nanti, anak saya sudah mengerti puasa yang sesungguhnya....

Memang sih, mengajarkan sesuatu yang belum biasa dilakukan, akan terasa lebih sulit, tapi harapan saya besar kemungkinan akan terbiasa,....
berikut cara saya mengajak anak saya untuk latihan berpuasa

1. Persiapan Mental

 Beri tahukan terlebih dahulu, apa puasa itu, seperti apa hukumnya, apa pahalanya, tentu dengan bahasa yang gampang di mengerti oleh anak anak yaaa,,,, atau bisa juga dengan cara menceritakan kisah kisah sahabat nabi atau Nabi Muhammad yang taat berpuasa.

2. Mengajarkan Niat

Beritahukan bahwa Ibadah itu harus dengan niat yang benaaar, niat dalam hati kalau kita akan berpuasa sebulan penuh di bulan ramadhan, bukan karna apa apa. tapi karna mengharap ridlo dari Alloh SWT. atau bisa juga dengan mengajarkan lafal niat puasa.

3. Libatkan anak dalam kegiatan rutin bulan Ramadhan

Ajak anak anda dalam setiap kegiatan anda di bulan Ramadhan, seperti Sahur, Berbuka, Tadarus Al qur'an, Tarawih, dan kegiatan lainnya, sehingga anak akan merasa akrab dengan kegiatan ibadah bulan Ramadhan. dan itu juga akan menanamkan rasa rindu untuk bertemu lagi dengan bulan Ramadhan berikutnya.

4. Ajarkan Secara Bertahap

Pertama tama, ajarkan anak berpuasa semampu dia menahan lapar, jangan memaksakan, Kita bisa mengajak anak berpuasa hingga batas kemampuan nya menahan rasa laparnya, umpama jika sampai jam 10 sudah tidak kuat, biarkan mereka makan, tidak apa, karna ini tahapan belajar, setelah itu suruh menyambung puasanya hingga waktu berbuka yang sebenarnya. tingkatkan setiap satu jam untuk tiap harinya, dan apabila mampu menahan, coba alihkan rasa lapar anak dengan kegiatan yang menyenangkan bagi anak, seperti membaca cerita, bermain, atau membantu ibu menyiapkan hidangan berbuka puasa.
 

5. Beri Semangat

Banyak cara untuk memberikan semangat agar anak kuat melaksanakan puasa, seperti menyiapkan menu favorit anak untuk berbuka puasa, menjanjikan hadiah sepesial jika sampai satu bulan penuh,   jangan menjanjikan makanan atau mengatakan ntentang makanan kepada anak saat berpuasa, karna itu akan menggugah selera makan mereka,. beri semangat dengan ucapan juga bisa di lakukan, seperti '' harus kuat sayang, waktu berbukanya tinggal sebentar lagi'' itu akan menghibur anak untuk sejenak.

6. SABARRRR SABARRRRR

Sabar, Ikhlas, dan Telaten dalam mengajarkan ilmu akan memberikan suatu hasil yang maksimal, jangan marahi anak ketika dia benar benar tidak tahan, terus beri semangat dan dorongan, kesabaran kita akan mengajarkan bahwa berpuasa itu adalah kegiatan yang sangat menyenangkan bagi mereka,,,,,,,



Itu tadi cara saya dalam mengajarkan Puasa kepada anak saya, semoga apa yang saya ajarkan itu bisa berhasil kepada buah hati anda, atau anda punya cara lain, tuliskan pengalaman anda di kolom komentar, agar kita bisa saling bertukar pikiran, 

selamat mencoba, semoga berkah Amiiin
Baca >>